Kamis, 20 Maret 2014

Suku Banjar - Kalimantan Selatan

                Kali ini saya akan membahas tentang kebudayaan di Indonesia. Indonesia tuh sebenarnya punya berbagai macam suku dan budaya yang beraneka ragam. Budaya itu jugalah yang menyatukan masyarakat Indonesia. Pertama-tama saya akan membahas apa itu arti budaya. Budaya adalah suatu tradisi yang berkembang di suatu kalangan masyarakat, dikembangkan dan terus diwariskan dari masa ke masa. Sedangkan suku adalah sekumpulan atau sekelompok manusia yang memiliki kesamaan budaya.
            Saya akan membahas lebih dalam tentang Suku Banjar yang berada di Kalimantan Selatan . Suku Banjar biasa atau yang biasa disebut Urang Banjar selain di Kalimantan Selatan sebenarnya masyarakat suku Banjar ini juga tersebar ke provinsi-provinsi tetangganya seperti Kalimantan Timur terutama kawasan dataran rendah dan bagian hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah tersebut, Kalimantan Tengah, bahkan yang lebih jauh Kalimantan Barat.
            Para ahli mengatakan bahwa terbentuknya suku Banjar berasal dari campuran Melayu yang menyeberang dari Sumatra dan melakukan perkawinan campur dengan penduduk asli setempat. Seiring berkembangnya komunitas suku Banjar sejak proses islamisasi di wilayah ini Kesultanan Banjar sekitar tahun 1526 sehingga terbentuklah 3 kelompok suku Banjar yang dibedakan berdasarkan kawasan teritorialnya, yaitu:
·         Banjar Pahuluan adalah campuran Melayu dan Dayak Bukit.
·         Banjar Batang Banyu adalah campuran Melayu, Dayak (Dusun, Maanyan, Lawangan, Bukit, Pasir) dan sekelompok kecil pendatang dari pulau Jawa.
·         Banjar Kuala adalah campuran Melayu, Dayak (Ngaju, Barangas, Bakumpai, Maanyan, Lawangan, Bukit) dan sekelompok kecil pendatang dari pulau Jawa.
            Bahasa yang mereka kembangkan dinamakan bahasa Banjar, berasal dari bahasa Melayu Sumatera atau sekitarnya yang di dalamnya terdapat banyak kosa kata asal Dayak dan Jawa. Dan nama Banjar diperoleh karena mereka dahulu (sebelum kesultanan Banjar dihapuskan pada tahun1860) adalah warga Kesultanan Banjarmasin. Ketika ibukota dipindahkan ke arah pedalaman, nama tersebut nampaknya sudah baku atau tidak berubah lagi.
            Secara sosio-historis masyarakat Banjar adalah  kelompok sosial heterogen  yg terbentuk melalui proses yang tidak sepenuhnya alami (priomordial), tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang cukup kompleks kemudian terbentuk identitas etnis (suku) Banjar.
            Ada banyak suku banjar di berbagai daerah seperti :
o   Suku Banjar di Kalimantan Timur sering disebut juga suku Melayu terdapat seluruh kabupaten dan kota di Kaltim
o   Suku Banjar di Kalimantan Tengah sering pula disebut Banjar-MelayuPantai atau Banjar-Dayak
o   Suku Banjar ti Jawa Tengah rata-rata bermukim di Kota Semarang dan Kota Surakarta
o   Suku Banjar di Sulawesi ada sebuah perkampungan suku Banjar di KotaManado yaitu Kelurahan Banjer, yang mengisyaratkan bahwa ada Suku Banjar yang bermukim di Sulawesi Utara
o   Suku Banjar di Malaysia, mayoritas keturunan Banjar Pahuluan
o   Suku Banjar di Sumatera  tinggal di Sumatera (Tembilahan, Tungkai, Hamparan Perak (Paluh Kurau), Pantai Cermin, Perbaungan)
Kebudayaan Suku banjar :
1. Keterampilan Mengolah Lahan Pasang Surut
            Salah satu keahlian orang Banjar adalah mengolah lahan pasang surut menjadi kawasan    budi daya pertanian dan permukiman. Kota Banjarmasin didirikan di atas lahan pasang surut.
2. Rumah Banjar
            Rumah Banjar adalah rumah tradisional suku Banjar. Arsitektur tradisional ciri-cirinyaantara lain mempunyai perlambang, mempunyai penekanan pada atap, ornamental, dekoratif dan simetris
3. Tradisi lisan
            Tradisi lisan Banjar berkembang sekitar abad ke-18 yang di antaranya adalah Madihin dan Lamut. Madihin merupakan puisi rakyat anonim bertipe hiburan yang dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar dengan bentuk fisik dan bentuk mental tertentu sesuai dengan konvensi yang berlaku secara khusus dalam khasanah folklor Banjar di Kalsel. Sedangkan Lamut adalah sebuah tradisi berkisah yang berisi cerita tentang pesan dan nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya Banjar.
4. Teater Mamanda
            adalah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari Kalsel. Mamanda lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Interaksi ini membuat penonton menjadi aktif menyampaikan komentar-komentar lucu yang disinyalir dapat membuat suasana jadi lebih hidup.
5. Musik
            Salah satu kesenian berupa musik tradisional khas Suku Banjar adalah Musik Panting. Musik ini disebut Panting karena didominasi oleh alat musik yang dinamakan panting, sejenis gambus yang memakai senar (panting) maka disebut musik panting.
6. Tarian
            Seni Tari Banjar terbagi menjadi dua, yaitu Seni tari kraton yang ditandai dengan nama “Baksa” yang berasal dari bahasa Jawa (beksan) yang menandakan kehalusan gerak dalam tata tarinya. Tari-tari ini telah ada dari ratusan tahun yang lalu, semenjak zaman hindu, namun gerakan dan busananya telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini.
7. Kuliner
            Masakan tradisional Banjar yaitu: sate Banjar, soto Banjar, kue bingka dan lain-lain.
8. Senjata Tradisional

            Senjata tradisional suku banjar yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain : Serapang, Tiruk, Pangabangan dan Duha

sumber:
http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/880/tari-baksa-kembang
http://kebudayaan1.blogspot.com/2013/06/sejarah-asal.html